AFTA : Siapkah
Indonesia?
AFTA yang merupakan akronim dari ASEAN Free Trade Area sejatinya
merupakan kesepakatan dari negara – negara di asean untuk membentuk sebuah
kawasan bebas perdagangan. Tujuannya agar bisa meningkatkan daya saing ekonomi
kawasan ASEAN di dunia. Harapannya, kalau AFTA ini sukses, ASEAN bisa menjadi
kawasan basis produksi didunia seperti yang sudah ada sekarang ini yaitu China.
Untuk
Indonesia, kerjasama AFTA merupakan peluang yang cukup terbuka bagi kegiatan
ekspor komoditas pertanian yang selama ini dihasilkan dan sekaligus menjadi
tantangan untuk menghasilkan komoditas kompetitif di pasar regional AFTA. Berdasarkan
hasil wawancara saya dengan salah satu Dosen PIWAR di Politeknik APP, yaitu :
Bapak Hasnin menurut beliau “Indonesia memiliki keuntungan dalam rangka
pelaksanaan AFTA, seperti Indonesia adalah Negara Kepulauan yang dalam proses penyebaran
barangnya sangat luas, akan tetapi sarana & prasarana di Indonesia sendiri
harus ditingkatkan terlebih dahulu agar optimal dalam proses penyebaran
barangnya.”
Beliau juga
menambahkan “Apabila dilihat dari kesepuluh negara ASEAN, manakah yang lebih
siap untuk menghadapi AFTA. Saya ambil contoh Laos adalah negara kecil, apakah
dari segi logistiknya Laos sudah siap? Dan siapa tahu ternyata Laos lah yang
lebih siap menghadapi AFTA daripada Indonesia” dan menurut Bapak Hasnin “di
Indonesia sendiri permasalahannya (kekurangannya) hanya administrasinya. Yang masih
harus dioptimalkan.”
Tidak lupa,
saya juga mewawancarai beberapa Mahasiswa Politeknik APP, bagaimana agar para
lulusan Politeknik dapat bersaing dengan lulusan dari luar negeri. Menurut Galista
Nadifa Putri mahasiswi jurusan PIWAR mengatakan “Lulusan Politeknik APP harus lebih
kreatif, agar bisa bersaing dengan lulusan luar negeri. Dan lebih mengembangkan
potensi yang ada didalam diri mereka masing-masing.”
“Lulusan
Politeknik APP harus lebih mendalami bahasa asing, dan menggunakan ilmu mereka,
apalagi mereka D3 jadi menggunakan kemampuan dan keahlian yang sudah pernah
dipraktikan.” Ujar Salsa Billa Mahasiswi Jurusan MPIE
Terakhir,
menurut Yohari Giyatssabri Mahasiswa jurusan MLIE “Kita harus memiliki bekal skill cukup untuk bisa bersaing, seperti
kemampuan bahasa inggris yang membantu kita berkomunikasi & berkontribusi
secara optimal dengan sumber daya manusia dari luar. Selain itu, kita harus
mampu melatih diri dalam berbagai bidang. Keluarlah dari zona nyaman kalian dan
mulailah dari hal terkecil untuk memulai hal yang besar!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar